YANG MENJADI PENYEBAB BANYAK ORANG MEMELIHARA PERKUTUT PUTIH

https://tipspetani.blogspot.com/2019/01/yang-menjadi-penyebab-banyak-orang.html

https://tipspetani.blogspot.com/2019/01/yang-menjadi-penyebab-banyak-orang.html


Memelihara burung memang ada manfaatnya tersendiri, yakni yang pasti mampu mengisi waktu luang anda atau sebagai aktivitas sampingan. sebagai pemelihara burung anda haruslah tahu tata cara perawatan burung yang baik dan benar. Sementara itu, adapun jenis burung yang bisa di pelihara cukuplah banyak, mulai dari burung nuri, burung beo, burung jalak, burung cucak rowo, burung cucak ijo, sampai dengan burung perkutut dan masih banyak yang lainnya.

Dari banyaknya pilihan burung yang bisa di pelihara, saran saja perkutut adalah pilihan tepat. Mengapa? Dilihat dari segi harga, burung ini tidaklah mahal dengan perawatan yang cukup mudah. Sejatinya burung ini adalah makan biji-bijian, tetapi yang menarik adalah suaranya yang mampu di latih lebih agresif alias gacor. Apalagi sejauh ini orang yang memelihara burung tak lain karena menginginkan gacorannya. Karena burung yang mampu bersuara lantang dan indah akan berpeluang memenangkan kontes.

Perkutut sendiri ada jenisnya, salah satunya bicara saja perkutut putih. Apa saja manfaat Memelihara Perkutut Putih ini? Simak selengkapnya di bawah berikut, artikel ini akan menyampaikan beberapa keuntungan dari memelihara perkutut putih. Sehingga anda bisa merasakan setiap perbedaan memelihara burung satu dengan yang lainnya.
https://tipspetani.blogspot.com/2019/01/yang-menjadi-penyebab-banyak-orang.html
Ada banyak hal yang mungkin tidak anda ketahui dari memelihara perkutut putih. Pada dasarnya, seharusnya dalam memelihara burung tidaklah mementingkan kualitas fisik saja. Akan tetapi mengertilah beberapa manfaat dari setiap burung yang ada. Sebenarnya secara spesifik, tidak ada manfaat yang super ajaib dari burung ini. Hanya saja semua kembali pada mitos penduduk atau masyarakat mengenai burung yang satu ini. Sebenarnya perkutut putih termasuk jenis burung perkutut albino. Pada beberapa pasar burung, terdapat dua jenis perkutut putih yang beredar di sana, masing-masing yakni berasal dari ras bangkok dan juga berasal dari ras lokal (perkutut kapas).

1.Menjauhkan dari Binatang Buas
Burung perkutut putih memang di akui menjadi primadona dari jenis perkutut lain. Suaranya yang lantang ternyata sangat berpengaruh bagi kehidupan sehari-hari. Salah satunya yakni mampu menjauhkan dari binatang buas. Seperti yang di ketahui, bukan saja menginginkan hal burung terjadi.

Namun terkadang ada saja semisal anjing liar atau yang sedang mengamuk memasuki lingkungan anda, atau binatang bahaya lain seperti ular atau para predator. Nah, suara perkutut putih inilah yang akan menjaga dan mementalkan hewan liar tersebut.

2.Menjauhkan dari Santet
Benar atau tidaknya, beberapa mitos telah menyebut bahwa dengan memelihara burung perkutut putih ini akan menjauhkan dari santet. Namun semua tetap kembali pada diri sendiri dan sang penciptanya, semuanya hanya sebagai perantara saja.

3.Menyembuhkan Batuk
Bagaimana bisa burung perkutut putih menyembuhkan batuk? Sebagai informasi, burung perkutut yang di masak atau di goreng untuk di konsumsi mampu menyembuhkan dari batuk.

4.Untung Besar
Perkutut putih yang sering di latih akan membawa keuntungan besar, yaitu seperti dapat di jual mahal. Pasalnya menciptakan gacoran lantang dan indah cukup sulit, tetapi perkutut ini cukup cerdas untuk di latih.

5.Mendatangkan Rejeki
Bagi beberapa orang, masih sama mengenai mitos bahwa ketika seseorang memelihara Perkutut Putih maka rejeki yang akan didapat begitu lancar dan mengalir deras. Namun ini sebatas mitos, sehingga tidak semua orang demikian.

6.Menjaga Kesehatan Organ Tubuh
Manfaat lain dari perkutut putih masih sangat banyak bila di konsumsi. Salah satu lainnya adalah mampu menjaga kesehatan organ tubuh. Sama halnya manfaat dari daging hewan yang lain, daging burung perkutut putih ini juga sangat baik untuk menjaga kesehatan organ karena tinggi kandungan protein didalamnya.

7. Untuk Melancarkan Buang Air Besar
Mengkonsumsi daging burung perkutut putih juga dikatakan ampuh dalam mengatasi masalah pencernaan. Salah satunya seperti melancarkan buang air besar. Manfaat serat yang ada dalam dagingnya mampu meningkatkan kinerja organ pencernaan dalam mengolah makanan yang masuk ke dalam tubuh manusia.

8.Mampu Melancarkan Peredaran Darah
Dalam daging burung perkutut putih yang mengandung vitamin, tentu sangat baik juga dikonsumsi untuk meningkatkan proses peredaran darah di dalam tubuh. Aliran darah akan semakin lancar lantaran kebutuhan gizi tercukupi dengan mengkonsumsi daging ini sekaligus akan membuat tubuh menjadi lebih segar dan prima.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/01/yang-menjadi-penyebab-banyak-orang.html

Sumber : danahauses

TIPS MENANAM DAN PERAWATAN TANAMAN TERONG UNGU



Terong ungu merupakan tanaman yang tumbuh di daerah dengan iklim tropis. Di Indonesia, terong ungu digemari untuk diolah untuk menjadi sayur, atau bahan makanan lainnya. Ternyata terong ungu juga bisa dibuat jadi obat – obatan.

Untuk memulai budidaya terong ungu, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, yaitu:

1. MEMILIH BIBIT TERUNG UNGU

Langkah pertama yang dapat kita lakukan untuk memulai budidaya terong ungu berbuah lebat adalah memilih bibit unggul.

Saat ini sudah banyak toko yang menjual bibit unggul terong ungu, baik berbentuk benih maupun biji.

Berikut beberapa ciri yang dapat kita lihat untuk mengetahui benih terong ungu berkualitas yang dapat ditemukan di toko bibit:

Jika ciri-ciri benih di atas sudah ada pada benih terong ungu yang kita pilih, maka kita siap untuk melangkah ke proses berikutnya, yakni penanaman.

2. MENYIAPKAN MEDIA TANAM UNTUK TERUNG UNGU


Jika ingin memiliki terong ungu berbuah lebat, kita harus menyiapkan media tanam yang baik karena media tanam sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Media tanam yang salah akan menghambat tumbuhnya tanaman dengan baik. Berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menyiapkan media tanam bagi benih terong ungu:
  • Siapkan polybag atau pot yang sudah diberi lubang secukupnya di bagian dasar. Sebaiknya kita menggunakan pot atau polybag berukuran besar agar nantinya penyemaian dapat dilakukan pada wadah yang sama. Hal ini akan sangat berguna bagi petani yang tidak memiliki lahan yang luas.
  • Masukkan tanah ke dalam polybag atau pot tersebut. Dalam hal ini, kita harus memastikan bahwa tanah yang digunakan adalah tanah gembur yang kaya akan zat organik.
  • Campurkan tanah dengan padi sekam hingga rata. Perbandingan antara tanah dan padi sekam harus 1:1.
3. MENYEMAI BENIH TERONG UNGU

Jika kita sudah memiliki bibit dan menyiapkan media tanam seperti yang telah dijelaskan di atas, langkah selanjutnya yang dapat dilakukan adalah melakukan penyemaian benih.

Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan:
  • Pertama-tema, kita harus merendam benih terong ungu ke dalam air hangat selama kurang lebih 15 menit.
  • Buatlah lubang-lubang tipis dengan jarak minimal 1 cm di atas campuran tanah dan padi sekam dalam polybag yang tadi telah disiapkan.
  • Masukkan benih-benih terong pada lubang-lubang tersebut.
  • Tutup benih dengan sisa campuran tanah dan padi sekam.
  • Tepuk-tepuk tanah secara perlahan untuk memadatkannya.
  • Siram dengan air secukupnya. Penyiraman ini harus rutin dilakukan setiap pagi dan sore hari. Ingat pula untuk meletakkan polybag di tempat yang mendapat sinar matahari cukup.
4. PEMINDAHAN TANAMAN KE MEDIA TANAM



Setelah masa semai, biasanya terong ungu membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan agar ia mengalami pertumbuhan kecambah.

Jika daun yang muncul sudah ada 4 helai, maka langkah selanjutnya adalah memindahkan bibit terong ke media tanam yang lebih besar.

Jika tadi beberapa benih diletakkan dalam satu polybag/pot, dalam langkah ini, setiap polybag/pot hanya dapat diisi dengan satu bibit. Berikut langkah-langkahnya yang lebih rinci:
  • Siapkan polybag/pot sesuai jumlah bibit.
  • Campurkan media tanah dengan pupuk kandang dan padi sekam, lalu masukkan ke dalam polybag/pot yang tersedia.
  • Buat lubang di tengahnya dengan kedalaman kurang lebih 5 cm, lalu tanam bibit terong ungu di lubang tersebut.
  • Tepuk-tepuk tanah secara perlahan untuk membuatnya padat.
  • Siram dengan air secukupnya.
PERAWATAN TERONG UNGU

Setelah melakukan penanaman dan pemindahan bibit, hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah perawatan.

Ada beberapa tips yang dapat dilakukan, yaitu:
  • Menyiram tanaman secara teratur, yakni tiap pagi dan sore.
  • Melakukan pemupukan. Dalam hal ini, sebaiknya kita menggunakan pupuk organik agar hasilnya lebih maksimal.
  • Melakukan pengamatan tanaman, mulai dari batang, daun, hingga buah. Jika ada bagian yang terserah penyakit, segera buang.
  • Mencabut gulma yang tumbuh di sekitar tanaman.
  • Menancapkan bambu di dekat tanaman, lalu mengikatnya. Bambu berfungsi sebagai penyangga batang terong

CARA MENANAM DAN PANDUAN PERAWATAN BUNGA KACA PIRING

https://tipspetani.blogspot.com/2019/01/cara-menanam-dan-panduan-perawatan.html

Tanaman kacapiring atau di luar negeri dikenal sebagai gardenia merupakan salah satu tanaman hias bunga populer. Bunganya berwarna putih dan memiliki aroma yang harum semerbak. Permukaan daunnya licin dan mengkilap. Selain mempercantik taman, kacapiring juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Kacapiring terkenal sebagai tanaman bunga yang sensitif, lokasi dan perawatan yang sesuai adalah hal yang perlu diperhatikan agar kacapiring tumbuh dengan baik. Pilihlah lokasi penanaman dengan kelembaban yang tinggi dan sinar matahari yang cukup. Meski demikian, tanaman ini juga toleran di tempat teduh. Selain ditaman di area terbuka, kacapiring juga tumbuh baik dalam ruangan jika ditanam dalam pot.

https://tipspetani.blogspot.com/2019/01/cara-menanam-dan-panduan-perawatan.html

Kacapiring sangat cocok ditanam di dekat jendela kamar atau sekitar beranda rumah karena mampu menebarkan aroma harum di sekelilingnya.

Pertumbuhan tanaman kacapiring lebih cepat jika ditanam dengan cara stek dibandingkan dengan biji. Kacapiring yang diperbanyak dengan stek dapat mekar dalam waktu satu tahun, sedangkan jika ditanam dengan biji memerlukan waktu dua sampai tiga tahun. Waktu terbaik untuk stek batang kacapiring adalah saat pagi hari ketika tanaman masih segar.

Cara Menanam Bunga Kacapiring (Garenia)

Berikut langkah-langkah menanam bunga kacapiring:

https://tipspetani.blogspot.com/2019/01/cara-menanam-dan-panduan-perawatan.html

Tahap menyiapkan bibit tanaman kacapiring.
  • Siapkan bibit tanaman kacapiring. Anda bisa memperolehnya dengan cara stek pada tangkai tanaman atau memperoleh bibit kacapiring di toko persediaan bibit tanaman.
  • Siramlah terlebih dahulu tanah tempat menanam kacapiring. Hal ini dilakukan karena tanaman kacapiring menyukai tanah lembab dan juga memudahkan dalam penanaman.
  • Campurkan pupuk kompos atau lumut gambut pada tanah untuk memperbaiki drainase dan pemenuhan kebutuhan nutrisi. Tingkat pH tanah yang ideal bagi tanaman kacapiring adalah 5 hingga 6.
  • Gali lubang di tanah sebesar ukuran diameter gumpalan akar. Masukkan dengan hati-hati bibit kacapiring yang telah disiapkan, jangan sampai melukai akar. Siramlah kembali tanaman kacapiring.

Cara Perawatan Bunga Kacapiring (Gardenia)

https://tipspetani.blogspot.com/2019/01/cara-menanam-dan-panduan-perawatan.html


  • Daun dan bunga yang telah kering sebaiknya dibuang agar tidak mengganggu pertumbuhan tunas baru.
  • Kacapiring memerlukan penyiraman secara teratur terutama saat musim kemarau. Siramlah tanaman ketika kondisi tanah terlihat kering. Hindari membasahi daunnya, ada baiknya disiram pada area akar.
  • Agar tanaman kacapiring Anda tumbuh sehat dan berbunga lebat, lakukan pemupukan setidaknya dua kali dalam setahun. Anda bisa menggunakan pupuk kompos atau pupuk atau pupuk kandang.
  • Pangkas bunga yang telah layu dan daun-daun atau ranting yang telah mati. Hal ini dilakukan agar tanaman siap memasuki masa pertumbuhan.
  • Kacapiring rentan terhadap serangan hama seperti sisik, kutu putih, dan lalat putih. Gunakan insektisida untuk menanggulangi hama tersebut.
https://tipspetani.blogspot.com/2019/01/cara-menanam-dan-panduan-perawatan.html

PANDUAN MERAMU DAUN DEWA UNTUK OBAT ALAMI YANG MANJUR


Nama ilmiah Daun dewa adalah :Gynura divaricata, Gynura segetum (Lour)Merr, atau dikenal juga dengan namaGynura pseudochina. Tergolong dalam family Asteraceae/Compositae.


Nama Indonesia
Bluntas Cina, Tigel kio, Samsit

Nama Daerah :
Beluntas cina, daun dewa (Sumatra), Samsit; San qi cao (China).

Ciri-Ciri

  • Habitus Daun dewa adalah tumbuhan semak, dapat tumbuh pada ketinggian 0-1.000 meter dpl. Tinggi bisa mencapai 50 cm. Daunnya tunggal bertangkai pendek berbentuk bundar telur berujung lancip.
  • Kedua permukaan daunnya berambut dengan warna putih. Warna permukaan daun di bagian atas hijau tua,terdapat garis ungu di bagian tepi
  • warna daun di bawahnya hijau muda.
  • Bunganya terletak di bagian ujung batang, berwarna kuning berbentuk bonggol (kepala bunga). Daun tua membagi sangat dalam. Daun banyak berkumpul di bawah, agak jarang pada ujung batang, letak berseling.Panjang daun 8-20 cm. lebar 5 – 10 cm. Mempunyai umbi berwarna putih ke abu-abuan, panjang 3-6 cm., dengan penampang ± 3 cm.

Komposisi :
  • Sifat kimiawi : Netral, rasa khas
  • Kandungan Kimia : Saponin, minyak atsiri, flavonoid dan tanin
Efek farmakologis daun dewa : antikoagulan,(koagulan = zat yang mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun,menurunkan kadar kolesterol darah. Minyak atsiri dapat meransang sirkulasi darah dan flavonoid mungkin bersifat antiseptik. juga bersifat analgetik dan antiinflamasi dll.

Bagian yang dipakai : Seluruh tanaman

Habitat :
  • Pada umumnya ditanam dipekarangan sebagai tanam obat.

Cara pemanfaatannya secara umum .
  • Daun : direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga dimakan mentah sebagai lalapan atau 15-30 gram daun segar, direbus atau ditumbuk kemudian diperas, minum.

Untuk pengobatan luar, daun segar atau umbi segar digiling halus lalu tempelkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti pembengkakan payudara, memar, bengkak akibat tulang patah, wasir, digigit hewan berbisa, luka bakar, tersiram air panas, luka berdarah, bisul, radang kulit bernanah, borok di kaki, cantengan dan kutil.

Daun Dewa dapat menyembuhkan penyakit-penyakit sebagai berikut:


BACA JUGA : 

Luka terpukul. Ambil daun dewa segar 15 - 30 gram direbus dengan air kira-kira untuk tiga kali minum atau ditumbuk, diambil air-nya, campur dengan arak yang dipanaskan, minum rutin tiga kali sehari. Jika sudah membaik hentikan.

Kejang pada anak : Satu batang daun dewa diambil airnya, campur arak, minum.

Panas pada anak, ambil daunnya, lalu tumbuk. Air perasannya diminumkan

Tumor.
Ambil Daun dewa 3 - 4 lembar, kemudian dimakan mentah atau dilalap.

Kanker :
Cara I : Daun dewa segar 4 g; Akar daruju 7 g; Herba benalu 3 g; air 120 ml, Ditumbuk; ditambah air mendidih; disaring, Diminum 1 hari sekali 100 ml; selama 30 hari.

Cara II : dari 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.

Menghilangkan bekuan darah di pembuluh darah sehingga ,
Mencegah dan mengobati stroke dan serangan jantung.
Cara 1 : Umbi daun dewa segar sekitar 10 gram ditumbuk halus, tambahkan air setengah gelas, saring, peras, minum, setiap sore. Atau, daun 2-4 lembar untuk lalap (tiga kalisehari). Cara 2 : Umbi segar sebanyak 6 – 9 g direbus, laludiminum.

Batu kandung kemih.
Ambil 15 gram daun dewa ditumbuk halus, tambahkan air segelas, saring, peras, minum tiga kali sehari.

Batuk dan muntah darah
Sebatang tumbuhan daun dewa dengan berat sekitar 15 g dicuci lalu direbus dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang dan sore masing-masing 1/2 gelas.

Tekanan darah tinggi :
Daun dewa segar 3-7 helai; buah mengkudu muda 1 buah; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 1-2 kali sehari 100 ml; selama 1 bulan.

Kencing manis :
Daun dewa 5 helai; Air 110 ml, Diseduh, Diminum 1 kali sehari 100 ml.

Untuk perdarahan pada perempuan, batuk/muntah darah, dan payudara bengkak, ambil sebatang daun dewa (tanaman lengkap) dengan berat sekitar 15 gram, rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa separonya. Setelah dingin, dibagi untuk 3 kali minum, yaitu pagi, siang dan sore, masing-masing 1/2 gelas.

Rematik
15-30 gram daun dewa segar direbus, lalu dilumatkan, diperas dengan diberi sedikit air, dan diminum.

Digigit ular atau digigit binatang lain. Umbi dilumatkan kemudian ditempelkan ke tempat yang digigit.

Kutil dan cantengan, uci-uci. Daun dewa 5 lembar dihaluskan dan dilumurkan pada tempat berkutil, kemudian dibalut. Dilepas keesokan harinya.

Luka Bakar

Luka bakar, Luka teriris.
Cara 1 : Umbi daun dewa setelah dicuci bersih lalu dipipis. Tambahkan sedikit gula merah sehingga menjadi adonan seperti salep. Ramuan tersebut dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit, lalu dibalut.

Cara 2 : haluskan umbi, lalu tempelkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk pengobatan dalam, umbinya ditumbuk halus dan ditambah air. Air perasannya diminum setiap sore hari

Bisul, koreng
Herba daun dewa dan herba sosor bebek, keduanya yang segar dengan ukuran sama banyak setelah dicuci bersih lalu dipipis. Ramuan ini ditempelkan pada bisul atau koreng lalu dibalut.

Pembersih luka :
Daun dewa secukupnya; Air secukupnya, Daun dewa ditumbuk halus lalu dimasukkan ke dalam air, Luka yang kotor dimasukkan ke dalam air yang dicampur daun dewa.

PENTINGNYA PEMANGKASAN PADA TANAMAN BUAH






Ada beberapa latar belakang yang mendasari mengapa tanaman harus dipangkas, pertama tanaman cenderung akan tumbuh terus, baik tumbuh ke atas maupun tumbuh ke samping. Pertumbuhan yang tidak diarahkan pada beberapa jenis tanaman buah, akan menghasilkan tajuk tanaman yang umumnya tumbuh memanjang ke arah atas (Jawa : nglancir), dengan batang atau cabang tunggal. 


Kuatnya dominasi apikal (tunas ujung) di bagian ujung tanaman, memacu tanaman untuk terus tumbuh meninggi ke arah atas, dan salah satu cara untuk mematahkan dominasi apikal tersebut adalah dengan cara pemangkasan, yang akan merangsang keluarnya pertumbuhan tunas-tunas samping atau tunas lateral. Dengan demikian, bentuk tanaman sebagai manifestasi pertumbuhan tanaman menjadi lebih ideal dan seimbang, baik pertumbuhan ke arah atas maupun ke arah samping. 

BACA :

Kesehatan tanaman secara keseluruhan juga sangat dipengaruhi oleh bentuk tanamannya. Banyak dahan dan ranting yang tumbuh tidak teratur dan bersilangan di bagian tengah tanaman dengan daun-daun yang umumnya tidak terkena sinar matahari secara langsung. 

Daun-daun yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, lebih bersifat parasit bagi tanaman secara keseluruhan karena tidak melakukan proses fotosintesis namun tetap mendapatkan fotosintat (hasil fotosintesis) dari daun-daun di bagian terluar yang terkena sinar matahari langsung. Itu sebabnya, banyak tanaman yang secara keseluruhan tumbuh dengan lebat, daunnya rimbun dengan warna daun yang hijau pekat, namun teramat sangat jarang memunculkan bunga/buah. 

Jika muncul bunga/buah, maka bunga dan buah yang muncul jumlahnya terbatas atau sedikit sekali. Fotosintat yang terbentuk hanya dialokasikan untuk pertumbuhan tanaman, khususnya ke bagian tanaman yang bersifat parasit tersebut, dan pada akhirnya hanya sangat sedikit jumlah fotosintat yang akhirnya dialokasikan oleh tanaman untuk memunculkan bunga dan buah. T

anaman yang dipangkas teratur akan memberikan lingkungan mikro yang baik bagi pertumbuhan tanaman itu sendiri, di mana sinar matahari sebagai sumber energy utama dapat menembus semua bagian tanaman, memberikan iklim mikro yang baik, mengurangi kelembaban yang berlebihan, juga dapat meminimalkan perkembangan jamur dan organism pengganggu tanaman (OPT) lainnya. Dengan demikian pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal untuk memberikan hasil yang optimal pula.

Pangkas Bentuk : 

adalah pemangkasan yang bertujuan untuk membentuk tajuk tanaman seawal mungkin, pada umur tanaman yang masih muda. Pada beberapa jenis tanaman tertentu (mangga misalnya), pangkas bentuk dilakukan dengan mengikuti pola 1-3-9 yang berarti 1 batang utama yang dipangkas akan menghasilkan beberapa cabang primer, dan dari beberapa cabang primer tersebut dipilih 3 cabang yang pertumbuhannya paling seragam dan seimbang dengan arah pertumbuhan yang proporsional (misalnya membentuk sudut 120 derajat bersilangan). 

Dari 3 cabang primer yang dipelihara ini, masing-masing cabang akan dipangkas lagi untuk menghasilkan 3 cabang sekunder dengan pertumbuhan terbaik, seimbang, dan proporsional. Dengan demikian, pasca pemangkasan bentuk sejak dini, pada akhirnya akan diperoleh tanaman dengan pola percabangan 1-3-9. 

Dengan pola percabangan seperti ini, akan dihasilakan tanaman dengan tajuk yang rimbun dan membulat, dengan ketinggian yang dapat diatur. Pada kasus tertentu, jika hanya terdapat 2 cabang primer pada batang utama, maka 2 cabang primer ini pun masih dapat dibentuk dengan mengikuti pola 1-2-6, sebagaimana pola 1-3-9. Pola 1-2-4 pun masih memberikan bentuk percabangan ideal dengan bentuk tajuk yang juga membulat dan rimbun. Pada pemangkasan bentuk seperti ini, semua dahan dan ranting yang bersilangan di dalam pola 1-3-6 atau 1-2-6 harus dibuang habis, dan hanya menyisakan cabang-cabang tersier di ujung tanaman.




Pangkas Produksi : 

yaitu pemangkasan yang bertujuan untuk merangsang munculnya tunas-tunas produktif, khususnya tunas-tunas yang berada di tajuk bagian terluar dari tanaman. Semakin banyak tunas produktif di ujung ranting, maka kemungkinan munculnya bunga dan buah juga akan semakin banyak, artinya jumlah bunga/buah berbanding lurus dengan jumlah ujung ranting produktif. 

Pemangkasan produksi juga dilakukan pada semua dahan/ranting di bagian tengah tanaman yang tidak produktif dan tumbuh tidak beraturan, termasuk memangkas habis semua tunas air yang tumbuh lurus, tegak lurus di cabang primer maupun cabang sekunder. Coba perhatikan tunas-tunas air yang tumbuh di cabang primer/sekunder tanaman durian, jambu air, atau durian. Tunas air ini bersifat parasit dan tumbuh sangat cepat, melebihi kecepatan pertumbuhan tunas-tunas lainnya, dengan mengambil fotosintat hasil fotosintesis sebagai energi pertumbuhannya. 

Selain itu tunas air juga sangat jarang memunculkan bunga meski tanaman telah memasuki siklus/periode berbunga. Tunas-tunas air ini sebenarnya dapat dimanfaatkan sebagai entres untuk bahan perbanyakan tanaman, diambil sebagai entres yang disambungkan ke batang bawah dengan metode sambung susuan, sambung pucuk (top grafting), maupun sambung sisip. Hasilnya, bibit baru dengan sifat genetic yang sama persis dengan sifat genetic tanaman induk, tempat tunas air tersebut diperoleh.

Pangkas Pemeliharaan :

lebih ditujukan untuk memeliharan kesehatan tanaman secara keseluruhan dengan melakukan pemangkasan bersamaan dengan pemberian pupuk, dan umumnya harus dilakukan pasca tanaman menyelesaikan periode berbuah, saat di mana energi tanaman terkuras habis untuk membesarkan buah, dimulai saat pentil buah terbentuk hingga buah masak fisiologis. Pemangkasan dilakukan dengan memangkas habis semua ujung-ujung ranting tempat keluarnya bunga/buah (contoh mudah adalah pada tanaman mangga, rambutan, dan klengkeng). 

Pemangkasan ujung-ujung ranting akan merangsang keluarnya tunas-tunas baru yang jumlahnnya akan lebih banyak dari jumlah tunas sebagai ujung ranting. Selain itu akan memudahkan pemeliharaan dengan mempertahankan tinggi tanaman yang tetap pendek, tidak tinggi menjulang atau tumbuh terlalu melebar ke arah samping sehingga menhabiskan banyak tempat untuk menunjang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan. Pangkas habis pula semua tunas air yang muncul serta membuang semua ranting kering yang mati. Ranting kering ini biasanya menjadi tempat yang menyenangkan bagi pertumbuhan beberapa jenis hama, khususnya hama penggerek batang.





Gunakan alat pangkas yang tajam dan bersih agar bekas pangkasan terbentuk dengan rapi, tidak meninggalkan luka yang mungkin bisa menjadi sumber infeksi penyakit bagi tanaman. Hindari penggunaan golok/parang untuk memangkas, lebih baik menggunakan gunting pangkas untuk ranting kecil, sementara penggunaan gergaji lebih disarankan untuk memotong cabang/dahan tanaman yang berukuran besar, karena bekas potongan akan menjadi lebih rapi. Olesi semua bekas potongan dengan menggunakan parafin, aspal cair, atau cat untuk menghindari infeksi jaringan tanaman yang terluka akibat pemotongan.

Langkah terakhir yang dilakukan bersamaan dengan pemangkasan, adalah pemupukan dengan jenis atau komposisi pupuk yang berbeda di setiap periode. Pada pemangkasan untuk pembentukan tajuk tanaman, unsur nitrogen dibutuhkan lebih dominan, disertai pemberian unsur fosfat yang lebih sedikit. Pada pemangkasan produksi, pemberian unsur fosfat menjadi lebih dominan dengan tambahan unsur kalium hingga periode pembuahan selesai, sementara pada pemangkasan pemeliharaan, pemberian unsur nitrogen, fosfat, dan kalium dalam jumlah seimbang akan memberikan hasil yang lebih optima

TIPS MENANAM POHON MINDI AGAR MENJADI KAYU BERKUALITAS


POHON Mindi atau Melia azedarach L adalah salah satu jenis pohon hutan yang memiliki sifat cepat tumbuh (fast growing species).


Konon, pohon ini berasal dari Cina, Burma dan India. Di Indonesia, jenis ini juga dikenal dengan beberapa nama lain, seperti renceh (Sumatera), gringging serta akra-cikri (Jawa).

Mindi memiliki ciri-ciri antara lain menggugurkan daun selama musim dingin, suka cahaya, agak tahan akan kekeringan, agak toleran terhadap salinitas tanah dan subur di bawah titik beku.

Pohon Mindi

Pohon Mindi dapat tumbuh hingga mencapai 45 m dengan diameter 60 cm. Tinggi bebas cabangnya bisa mencapai 8 – 20 m.

Seperti disampaikan sebelumnya, Mindi termasuk pohon yang tumbuh dengan cepat. Dalam waktu 2 tahun, tingginya bisa mencapai 4-5 meter. Pada umur 10 tahun bisa mencapai tinggi bebas cabang 8 meter dengan diameter sekitar 40 cm.

Mindi memiliki batang yang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir. Kulit batangnya berwarna abu-abu coklat, beralur membentuk garis-garis, dan bersisik.

Tajuknya ringan dan menyerupai payung, memiliki percabangan yang melebar serta kadang menggugurkan daun. Akarnya merupakan akar tunggang dalam dan memiliki akar cabang yang banyak.
Mindi memiliki daun majemuk menyirip ganda yang tumbuh berseling dengan panjang 20-80 cm. Anak daunnya berbentuk bulat telur bergerigi dan berwarna hijau tua di bagian permukaan atas.

Bunganya majemuk terdapat dalam malai yang panjangnya 10-20 cm yang keluar dari ketiak daun. Panjang malai 10-22 cm, dan berkelamin dua, yaitu bunga jantan dan betina terletak di satu pohon yang sama.

Daun mahkotanya berjumlah 5, panjangnya 1 cm, warnanya ungu pucat, dan berbau harum. Buahnya berjenis buah batu, dan jika masak warnanya coklat kekuningan.

Bentuk buahnya bulat atau jorong, tidak membuka, berukuran 2-4 cm x 1-2 cm. Kulit luar buah tipis, licin. Ketika muda berwarna hijau, dan berubah menjadi kuning ketika masak.

Dalam satu buah umumnya terdapat 4-5 biji. Biji kecil 3,5 x 1,6 mm, lonjong, licin, warna coklat, biji kering warna hitam.


TEMPAT TUMBUH POHON MINDI

Budidaya Mindi tidak sulit, sebab ia tumbuh baik di daerah dataran rendah maupun dataran tinggi, antara 0 m sampai 1200 m di atas permukaan laut. Mindi juga dapat tumbuh di berbagai tipe tanah dengan curah hujan rata-rata per tahun 600 – 2000 mm.

Tetapi, secara khusus Mindi tumbuh dengan subur di tanah berdrainase baik dengan spesifikasi tanah yang dalam, tanah liat dan berpasir. Meski begitu, pohon ini toleran terhadap tanah dangkal, tanah asin serta basa.

Mindi biasa ditanam sebagai pohon pelindung di pinggir jalan. Kadang-kadang ia juga tumbuh sebagai pohon liar di daerah-daerah dekat pantai.


MUSIM BERBUAH MINDI

Tanaman Mindi mengalami musim berbunga dan berbuah berbeda-beda tergantung tempat tumbuhnya. Di Jawa Barat, Mindi berbunga pada Maret sampai Mei; di Jawa Timur Juni hingga Nopember. Sedang di NusaTenggara Barat pada bulan September dan Juni.

Namun secara umum, buah mindi masak saat bulan Juni, Agustus, Nopember dan Desember. Ekstraksi biji dilakukan dengan merendam buah dalam air selama 1 sampai 2 hari, kemudian biji dibersihkan dan dikeringkan di tempat teduh.

Dari setiap kilogram, didapat biji kering berjumlah sekitar 3.000 butir.

Penyimpanan biji dilakukan dengan memasukan biji ke dalam wadah yang tertutup rapat, disimpan di ruang dingin (suhu 3° – 5° C). Daya kecambahnya berkisar 80% selama satu tahun dan turun 20% setelah lima tahun.


HAMA & PENYAKIT

Pohon Mindi mudah diserang penggerek pucuk Hypsipyla robusta Moore dan batangnya kadang-kadang diserang kumbang ambrosia Xleborus ferrugineus. Hal itu mengakibatkan kualitas kayunya menurun.

Pengendalian hama penggerek pucuk dapat dilakukan dengan tindakan silvikultur, antara lain dengan menggunakan bibit tanaman yang tahan serangan hama. Dapat pula dengan membuat hutan tanaman campuran.

Cara lain untuk memberantas hama adalah dengan menyuntikkan insektisida Nuvacron 20SCW, Dimecron 50 SCW, dan Gusadrin 15 WSC setelah batangnya ditakik.

PENGGUNAAN KAYU MINDI

Kayu mindi adalah salah satu bahan baku utama untuk industri mebel. Kayu ini terbukti berkualitas baik dan memiliki corak yang indah.

Kayu terasnya berwarna merah coklat muda semu-semu ungu. Sementara gubalnya berwarna putih kemerah-merahan dan mempunyai batas yang jelas dengan kayu teras.

Kayu Mindi mudah dikerjakan, kuat (termasuk kelas kuat III-II) serta dapat mengering tanpa cacat. Ia termasuk pada kelas awet IV- V, atau setara dengan mahoni, sungkai, meranti merah.

Mebel berbahan baku kayu Mindi dapat terdiri dari kayu utuh atau merupakan kombinasi antara kayu utuh dan panel kayu yang dilapisi vinir Mindi. Produk lantai kayu biasanya berupa parket atau mozaik.

Bahan baku untuk lantai mindi yang berupa parket merupakan kayu lapis indah (multipleks) dan berupa produk perekatan terdiri dari 3 lapis kayu gergajian atau bagian bawah vinir, sedangkan bagian atas dan tengah berupa kayu gergajian.

Saat ini, kayu gergajian mindi setebal 5 mm dipakai untuk bagian atas lantai parket 3 lapis dan produknya diekspor.

Karena coraknya yang indah, kayu mindi yang berukuran kecil juga biasa digunakan sebagai bahan untuk membuat barang kerajinan.

BERKHASIAT OBAT

Selain diambil kayunya, pohon Mindi juga memberikan kegunaan yang lain. Daun dan biji mindi dapat digunakan sebagai pestisida nabati.

Sebab memiliki kandungan yang sama dengan mimba (Azadirachta indica), yaitu azadirachtin dan meliantriol. Meski karena kadarnya lebih rendah efektivitasnya lebih rendah pula.

Kandungan bahan aktif pada daun mindi adalah flavone glicoside, quercitrin dan kaemferol. Selain itu, ia juga mengandung protein yang tinggi yang bersifat insektisidal dan bersifat penolak terhadap nematoda.

Mindi kecil juga terbukti dapat menekan penyakit bengkak akar yang disebabkan oleh Meloidogyne spp pada tanaman tomat.

Kulit mindi mengandung toosendanin, margoside, kaemferol, resin, tannin dan trirterpene kulinone sehingga dapat digunakan untuk menyembuhkan cacingan dan hipertensi.

Menurut penelitian, sifat antelmintik (menghilangkan cacing) tanaman mindi bekerja lebih lama ketimbang santonin. Selain itu, infus kulit kayu tumbuhan ini membuat cacing kremi dari tikus lumpuh. Toosendanin tumbuhan ini juga menimbulkan depresi pernafasan.

Kulit, daun dan akar mindi juga telah digunakan sebagai obat rematik, demam, bengkak, dan radang. Suatu glycopeptide yang disebut meliacin diisolasi dari daun dan akar mindi berperan dalam menghambat perkembangan beberapa DNA dan RNA dari beberapa virus misalnya virus polio.

Di Indonesia sendiri sudah banyak mayarakat yang membudidayakan tanaman mindi seperti di daerah Jawa, Sumatra, Papua, dan Nusa Tenggara.


Umumnya tanaman ini dapat tumbuh subur pada daratan rendah hingga dataran tinggi yaitu antara 0 – 1200 meter diatas permukaan laut, dengan curah hujan antara 600 – 2000 mm per tahun, dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah.

Tanaman mindi terkenal sebagai penghasil kayu berkualitas untuk bahan baku mebel, baik ekspor atau domestik.

Sebab kayu mindi memiliki sifat sesuai dengan mebel dengan corak yang indah, sangat mudah diolah, termasuk dalam golongan kayu kelas kuat III – II, dan ketika mengering tidak akan berubah bentuk atau terjadi kecacatan.

Untuk melakukan budidaya tanaman mindi, dapat dikatakan susah-susah gampang.

Karena tidak dapat dilakukan dengan sembarangan dan membutuhkan teknik-teknik yang sesuai, agar hasil yang diperoleh maksimal. Selain itu, untuk memperbanyak tanaman mindi dari biji.

Kita harus mengeluarkan biji tanaman mindi dari cangkang buahnya terlebih dahulu, yang terkenal sangat keras dan sulit untuk dibuka. Berikut akan dijelaskan beberapa teknik budidaya tanaman mindi bagi pemula, dengan memperbanyak tanaman mindi dari biji.
Langkah Persiapan Pembenihan

Untuk melakukan budidaya tanaman mindi dari biji, maka diperlukan biji mindi yang berkualitas dan tidak memiliki kecacatan bentuk.

Ketika mengambil biji dari cangkangnya, diperlukan teknik khusus. Pertama kumpulkan semua biji berkualitas baik dan tidak memiliki kecacatan bentuk, selanjutnya ekstrasi atau iris melintang terlebih dahulu biji tersebut dengan menghilangkan daging buah dan akan meninggalkan cangkang mindinya saja.

Kemudian jemur cangkang tersebut di bawah sinar matahari sekitar 2 – 3 hari, hingga cangkang tersebut mengering dan retak.

Dari sela-sela retakan tersebut, kita dapat mencongkelnya menggunakan pisau. Ketika melakukan pencongkelan, lakukan dengan sangat hati-hati karena biji mindi sangat mudah rusak dan memiliki tekstur lembek.

Selanjutnya lakukan penyortiran biji yang memiliki kualitas baik, dengan merendam biji tersebut ke dalam air. Bila biji tersebut berwarna hitam dan tenggelam di dalam air, maka biji tersebut memiliki kualitas baik.

Terakhir, angkat biji tersebut dan keringkan, dengan cara diangin-anginkan selama sekitar 2 – 3 hari.

Langkah Pembenihan Tanaman Mindi

Rendam biji selama 30 menit dalam air bersuhu 80°C dan tiriskan, lalu siapkan media semai berukuran 50 cm x 20 cm.

Selanjutnya masukan biji ke media semai hingga rata, tutup dengan tanah, dan semprot dengan pestisida kimia agar dapat terlindung dari serangan hama serta tutup menggunakan plastik hingga 10 hari kemudian.

Jika biji mindi mulai berkecambah, pindahkan ke kantong plastik polybag, dan rawat hingga mencapai ketinggian 20 – 30 cm atau sekitar 4 – 6 bulan setelah dipindahkan ke polybag.

Langkah Penanaman Tanaman Mindi

Bersihkan lahan yang akan ditanami, cangkul tanah sedalam 30 cm dengan jarak tidak terlalu rapat atau tidak terlalu renggang agar tanaman tidak rubuh ketika tertiup angin.

Sobek plastik polybag tersebut, keluarkan bibit mindi, lalu masukkan bibit kedalam lubang yang sudah digali tadi, dan tutup menggunakan tanah hingga rata.

Langkah Pemupukan Tanaman Mindi

Lakukan pemupukan menggunakan pupuk organik atau kimia dan lakukan saat musim hujan tiba, agar pupuk dapat meresap ke dalam tanah. Berikan pupuk 3 bulan sekali selama satu tahun, namun jika sudah lebih dari satu tahun kita tidak perlu memberikan pupuk lagi.

Langkah Penyiangan Tanaman Mindi

Hal ini dilakukan untuk membersihkan gulma dari pohon mindi dan dilakukan setiap enam bulan sekali. Sisa proses penyiangan kemudian ditimbun di dalam tanah yang ada di sekitar pohon mindi, agar dapat terdekomposisi di dalam tanah.